Senin, 24 Agustus 2009

Catatan Kecil tentang Modernisme dan Arsitektur

Kapankah modernisme dimulai di dunia Barat? Sebetulnya hal ini masih diperdebatkan. Umumnya orang mengatakan bahwa modernisme di Barat dimulai sejak René Descartes mengatakan “cogito ergo sum” (je pense, donc je suis/saya berpikir, maka saya ada). Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa modernisme di Barat dimulai sejak masa Renaissance.

Yang jelas, bergesernya masyarakat Barat dari masa pra-modern ke masa modern membawa pergeseran cara pandang tentang diri dan dunia. Filsuf Immanuel Kant mendeskripsikan cara pandang baru tersebut sebagai sebuah sikap berani untuk menggunakan akal pikir kita sendiri dalam menentukan benar-salah, baik-buruk. Rasio menggantikan dogma dalam menilai sesuatu. Sehingga obyektifitas menjadi hal yang penting. Pentingnya obyektifitas juga menentukan bagaimana karya seni dan arsitektur dinilai.

Modernisme membawa kita ke rasionalisme. Semua hal dirasionalisasikan. Michel Foucault pernah mendeskripsikan bagaimana segala sesuatu diklasifikasikan, dibagi-bagi menjadi jenis tersendiri, agar dapat diketahui secara “obyektif.” Dalam bidang biologi misalnya, kita mengenal klasifikasi Linnaeus; tumbuhan dibagi-bagi (diklasifikasikan) berdasarkan genus dan spesies. Tak heran bila di bidang arsitektur klasifikasi semacam ini juga terjadi. Di awal abad ke-19, Quatrèmere de Quincy (seorang teoris arsitektur) memperkenalkan konsep tipologi, yang mana jenis-jenis (spesies?) bangunan diklasifikasikan.

Sejak munculnya modernisme ini juga arsitek mulai merasionalisasikan desain mereka. Desain ditentukan oleh fungsi (“form follows function,” kata arsitek Amerika, Louis H. Sullivan). Desain ditentukan oleh ekonomisasi (misalnya melalui standardisasi, sebagaimana pernah diusulkan oleh Le Corbusier dalam buku “Vers Une Architecture”).

Tak hanya itu. Karena pengaruh filsuf Schopenhauer, Hegel dan lainnya cukup penting dalam pemikiran kaum intelijensia abad ke-19 sampai paruh awal abad ke-20 (termasuk arsitek), maka tak heran bila arsitek Mies van der Rohe pernah mengatakan bahwa “arsitektur merupakan pengejawantahan kehendak jaman.”

Selain itu, arsitektur modern juga dipandang sebagai tahap yang menggantikan arsitektur terdahulu. Sejarawan seni Sigfried Giedion (yang amat mendukung arsitektur modern) menulis dalam bukunya, “Space, Time and Architecture,” bahwa arsitektur sebagaimana yang berkembang sejak masa Renaissance bersifat tiga dimensional. Tetapi, sejak munculnya teori relativitas oleh Einstein di tahun 1905, dunia seni rupa mulai bereksperimen dengan kubisme (yang mana ruang tiga dimensional + waktu dicoba untuk direpresentasikan melalui karya seni). Giedion mengatakan bahwa arsitektur modern juga mulai menjadi empat dimensional (ruang 3 dimensi + waktu sebagai dimensi keempat). Ini dapat dilihat dari cara arsitek modernis membentuk arsitekturnya (bentuk massa yang plastis, dsb.).

Hal yang juga cukup penting dalam perkembangan arsitektur modern adalah faktor media. Abad ke-20 adalah abad fotografi dan film (kemudian, di akhir abad ke-20, internet). Foto yang muncul di buku dan majalah, serta reel film, menyebarkan ide-ide arsitektur baru secara lebih visual dan cepat. Belum lagi majalah dan buku didistribusikan dengan kapal api dan pesawat terbang, jadi agak cepat sampai tujuan. Le Corbusier adalah salah satu arsitek yang tanggap dalam menggunakan media. Ia menerbitkan karya-karyanya melalui majalah. Hal inilah yang sebelumnya belum pernah terjadi.

Ada anggapan, serta klaim, bahwa arsitektur modern merupakan arsitektur yang saat itu bersifat avant garde (garis depan, baru). Tetapi, sebetulnya sudah banyak diketahui bahwa tetap ada pengaruh dari arsitektur sebelumnya. Dalam menggagas ruang, skala, dsb., Mies dipengaruhi oleh arsitek neo-klasik bernama Schinkel. Le Corbusier menegmbangkan modulor berdasarkan konsep lama tentang aturan “the golden rule.”

Demikian sekilas (amat sekilas) tentang arsitektur modern.

Untuk lebih lanjut mengenai modernisme (serta pasca-modernisme), klik http://witcombe.sbc.edu/modernism/

mnw

1 komentar:

  1. Top 10 Best casinos in Vegas (Nevada) | Mapyro
    The Top 안동 출장마사지 10 Best Casinos in Las Vegas · 1. 경산 출장안마 Red Rock Hotel and Casino, Las Vegas, Nevada, United States · 서귀포 출장마사지 2. 경상북도 출장마사지 Tropicana Las Vegas, Nevada, USA · 3. 용인 출장안마 Wynn Las Vegas

    BalasHapus